Volunteering at The 90's Festival

Januari 27, 2016 3 Comments A+ a-

Siapa sih yang ga tau kartun Doraemon? Meski gue bukan salah satu fans dari kartun tersebut, tapi gue tau seberapa memorable-nya kartun itu di ingatan. Bisa dibilang, Doraemon lah yang pertama memperkenalkan konsep mesin waktu di benak anak-anak kelahiran 90an. Sekaligus benda anime ke-4 yang paling diinginkan menurut survey Niindo.

Meski kita semua tau bahwa waktu mustahil untuk diulang , tapi ternyata Indonesia punya lho 'mesin'nya. Mesin di mana kita bisa me-rewind kembali ingatan dan perasaan masa kecil kita.

Pernah denger The 90's Festival? Yups, itu laci mesin waktunya!





The 90's Festival adalah event yang diselenggarakan dalam rangka mengenang 25 tahun berlalunya era 90an. Sebelum sukses mengguncang Jakarta, Kota Bandung sudah lebih dulu mencicip keseruan acara ini tahun sebelumnya.


Apa aja yang ada di event ini? Semua hal tentang 90an. Makanan, mainan, sampai musik. Lo bisa nemuin band-band dan penyanyi jaman 90an dulu dan dengerin ulang karya mereka versi 25 tahun kemudian.


Volunteering adalah jalan ninjaku

Berawal dari ga sengaja liat pop-up iklan The 90s Fest itu, isenglah ngepoin official website mereka dan serangan jantung sendiri liat harga tiketnya. Bener-bener bukan orang seperti gue target pasarnya. Anak semester akhir, jomblo, kere pula. 

"Life is cruel"


Tapi berkat kejelian mata gue nemuin tombol "Volunteer" di pojok menu atas, siapa sangka menjadi jalan terang benderang buat dateng ke acara ini, GRATIS!


My only motto in life


Dengan perasaan "Nothing to Lose" keterima atau engga, satu notifikasi whatsapp di tengah malam menjawab segalanya.


 Kepilih yey~

Well, notifikasi ini bukan cuma sekadar deklarasi bahwa gue bisa berhasil dateng ke event ini. Tapi juga sebuah pencapaian karena ini pertama kalinya gue lolos jadi volunteer bukan karena orang lain. That's why i was so proud hahahaha



Technical Meeting sebelum acara

Seperti event pada umumnya, beberapa hari sebelum hari H pasti ada briefing panitia. Dan waktu itu tepat seminggu sebelum acara, di Istora Senayan. Kelas singkat tentang keseluruhan acara dan perkenalan masing-masing divisi. Di sini juga gue tau kalo temen sekelas gu, si Dara kepilih juga jadi volunteer. Cuma bedanya dia divisi Ticketing, dan gue bantuin bapak-bapak security jaga alias divisi keamanan.

Jadi volunteer pun kudu belajar dulu


Drama Hari H

Pawang hujan ga bekerja dengan baik hari itu. Keberangkatan gue diawali dengan guyuran deras yang dimulai dari Tanjung Barat. Apesnya, karena terlanjur naik ojek online jadi bisa lo bayangkan gimana bentukan gue pas nyampe lokasi. Ga karuan! Celana kuyub, sepatu udah kayak nyemplung kolam, dan bedakan ala-ala dari rumah luntur semua kebawa hujan. Ditambah masuk Istora Senayan yang full AC. Sekali lagi, FULL AC SODARA-SODARA! Ini acara bahkan belum dimulai dan gue udah pengen pulang 😭



Emang sih terkesan sangat ironis kalo diinget-inget. Gini amat yang pengen dapet gratisan. Wkwkwkw

Tapi percaya atau ga justru di situ letak keseruannya. Bukan cuma karena gue bisa nambah pengalaman ini di CV gue, tapi dapet pengalaman baru kayak gini seengganya sekali seumur hidup itu yang terpenting. Semua hal yang belum tentu mau gue lakuin lagi nanti ketika gue udah lebih tua dan lebih sibuk.

It's not about quantity, seberapa banyak yang bisa gue terima dari ikutan semua ini. Tapi seberapa qualified acara ini ngajarin gue hal-hal di balik kehidupan event itu sendiri dan segala kemungkinan terburuknya. Seengganya dari sini gue tau gimana susahnya nge-handle event, apalagi kalo urusannya langsung sama alam.

Yaaa, kadang kita berubah jadi orang yang paling pengertian setelah kita benar-benar ngerasain ada di posisi itu sih. Dan ini juga yang menuntun gue pada satu kesimpulan: Gue ga mau kerja di event organizer nantinya, titik!  😂


Countdown to Show, Masih Drama Hari H

Setelah hujan kedua di hari itu reda, sekeliling yang awalnya terus menggelisahkan kelancaran acara ini, perlahan mulai sibuk bergerak. Waktu semakin sempit karena acara harus segera dimulai. Langit masih mendung, hujan ketiga mungkin turun lagi.

Right after the rain


Sebelum stage dibuka umum, seluruh panitia diharuskan keluar gate untuk clearing area dan kembali ngantri masuk dari gerbang utama.


Antri masuk gate

Dan tepat setelah seluruh crew bersiap di tempatnya masing-masing, hujan ketiga hari itu beneran turun. Ga main-main, kali ini lebih deras dari sebelumnya. Lalu kondisi di sana gimana? Cukup teratur dan terkendali. Tapi engga sama sepatuku, dia basah lagi genks. Duh, kesyel 😂

On Duty

Sebelum briefing lalu, ga kebayang jobdesk macam apa yang bakal dilakuin divisi keamanan nanti. Dan sempet berpikir ini bakal jadi divisi paling melelahkan dari divisi lainnya.

Tapi ternyata engga sama sekli. Malah bisa dibilang divisi keamanan itu paling beruntung, karena mereka punya akses hampir ke semua gate. Termasuk Meet & Great Room buat pengunjung kelas A alias VIP. Di saat divisi lain ga leluasa keliling arena karena harus stay di satu tempat, mondar-mandir malah jadi salah satu jobdesk kita. Hehehe


Setelah sebentar berjaga di pintu masuk utama, semua divisi keamanan mulai ditugasin di arena dan dibagi ke masing-masing tempat. Total stage ada tiga, stage 1 indoor (panggung dengan dekorasi Televisi), dua sisanya outdoor (panggung dekorasi radio dan bioskop). 


Stage 1 - Tema Televisi
Stage 2 - Tema Radio

Stage 3 - Tema Cinema


Kebetulan gue kebagian tugas di ruang Meet & Greet. Jadi ketika hujan kesekian turun lagi, gue aman sejahtera di dalam ruangan. Seriously, gue ga pernah ngerasa seberuntung ini hihihi 😆




Jangan tanya gimana perasaan gue papasan sama semua pengisi acara yang bergilir masuk ruang Meet & Greet. Sekadar dapet senyum ga sengajanya aja udah bikin lupa nama sendiri (LEBAY WOY 😒). Intinya ya gue juga manusia biasa yang kalo liat orang di TV tiba-tiba ada di depan mata tuh bawaannya norak. Jadi mohon maap.




Bisa dibilang, mungkin dari keseluruhan pengisi acara cuma beberapa artis aja yang bener-bener gue tau. Bahkan beberapa kali juga lagu yang dulunya familiar baru gue sadar penyanyinya siapa, malam itu (edaaaan~). Dan inilah kenapa BaseJam dan Kla Project jadi salah satu yang paling gue favoritin. Karena gue cuma tau mereka aja nyahahaha 😅 

Tepat sebelum masuk ruang Meet & Greet, BaseJam lebih dulu tampil di stage 2 yang bisa dilihat dari tempat gue bertugas. Ga mau ketinggalan, gue izin ganti shift sama temen jaga buat nonton itu sebentar.

Ibarat mantra Accio yang dipakai Harry Potter pas turnamen Triwizard, lagu-lagu Basejam kala itu berhasil memanggil kembali memori gue saat nonton MTV dulu. I kinda miss my childhood.


BaseJam Time!


Penghujung Sebuah Masa Lalu

Selama hampir setengah hari stand by di event ini, gue bisa bilang acara ini PECAH!

Gimana berkali-kalinya hujan membubarkan kerumunan di sana, mereka ga lelah buat bertahan. Mereka masih setia sampai di penghujung acara. Demi mengingat kembali masa-masa lalu, atau mengenang yang pernah ada. Sampai di titik di mana gue jadi mengerti, The 90's Festival seakan jadi jawaban buat semua rindu-rindu mereka.

Rasanya masih terlalu banyak hal yang mau gue ceritain. Tapi pada akhirnya, cerita kali ini harus terbatas karena sudut pandang gue sebagai volunteer. Which means, ga semua hal di event ini sanggup aku capture  dengan baik (karena ga bisa explore semua tempat). Tapi jadi salah satu orang yang menyaksikan langsung euforia ini, cukup membuat gue berbangga diri  😝.



Sama seperti event The 90's Fest dan semua kenangan masa lalu mereka, hari yang panjang itu akhirnya berhenti di jam 1 tepat dini hari. Capek, kedinginan seharian, dan perasaan campur aduk lainnya jadi oleh-oleh setiba di kontrakan 'tertjintah'.

Terima kasih waktu dan kerjasamanya. The 90's Festival 2015 bakal jadi salah satu kenangan gue di masa depan. 


Teruntuk divisi keamanan, see you when i see you again!


 (Np: Pardon for the low-res and blurry picts)


- Achi -

As a basically introvert, I probably take a time for admitting the whole of myself. So through here, I reminder 'The Future Me' that I've been through a lot of things. And I shall proud of it.

3 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
9 Agustus 2016 pukul 21.17 delete

Ada salah satu temen saya yang kirim link blog ini di salah satu media sosial saya.
Isinya luar biasa! Terima kasih kerja samanya (waktu itu). Semoga kita bisa bekerja sama lagi.

Salam,
Odi

Reply
avatar